Jelly, Pedang, dan Pistol: Ahn Eunyoung dan Penumpasan Energi Buruk
“Manusia tidak memilih profesi, tetapi profesilah yang memilih manusia” Sebelum berakhir menjadi Perawat Sekolah, Ahn Eunyong memang sudah menyadari bahwa dirinya ‘spesial’ sejak kecil. Tidak hanya mampu melihat roh-roh orang mati, ia juga dapat melihat arwah dan hal-hal lain yang mengikuti makhluk hidup. Selain mencari nafkah dengan menjadi perawat, ia juga berperang melawan roh-roh jahat yang ia temui di tempatnya bekerja.
***
“School Nurse Ahn Eunyong“ yang ditulis oleh Chun Serang pertama kali diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2020. Dengan jumlah 272 halaman, buku ini menyuguhkan 10 cerita pendek yang saling terkait. Meskipun cerita yang disajikan berbeda-beda, tetapi pokok ruang dan waktu tetap sama. Tokoh utamanya pun adalah Ahn Eunyong dan partner-nya, Hong Inpyo. Buku ini bercerita tentang Ahn Eunyong, seorang perawat sekolah yang mengabdikan dirinya untuk menumpas jelly ero-ero jahat, baik yang menetap di bangunan maupun menempel pada manusia.
Dalam melakukan aksi-aksi heroiknya, Eunyong dibantu oleh Hong Inpyo yang memiliki energi baik lebih banyak di tubuhnya. Energi baik yang ada dalam tubuh Hong Inpyo berasal dari kasih sayang mendiang kakeknya. Keberadaan Inpyo sangat menguntungkan Eunyong karena ia jadi mendapatkan tambahan amunisi untuk pedang dan pistolnya. Untuk memberantas roh jahat dan jelly ero, Eunyong menggunakan pedang plastik warna-warni dan pistol BB. Pedang plastik warna-warni milik Ahn Eunyong dapat digunakan selama 15 menit dan pistol BB-nya dapat menembak selama 22 kali apabila situasi normal.
Setiap akhir pekan, Eunyoung menyempatkan dirinya untuk mengunjungi tempat wisata atau tempat peribadatan. Ia lalu ‘mencuri’energi untuk senjatanya dengan memanfaatkan doa-doa yang ditinggalkan turis di tempat-tempat wisata tersebut. Namun, setelah pertemuan Eunyoung dengan Inpyo, seorang guru Sastra Klasik yang juga cucu pendiri sekolah, ia jadi memiliki alternatif untuk menambah energinya. Mereka menjadi combo yang bagus untuk menjaga ketentraman dan keamanan sekolah.
***
Cerita-cerita yang ditampilkan dalam buku sangat menyenangkan untuk dibaca. Meskipun buku ini diperuntukkan untuk remaja, tetapi rasanya menyegarkan karena petualangan-petualangan sang Perawat Sekolah seperti aksi superhero dalam buku-buku komik anak kecil. Selain itu, cerita yang disajikan juga tidak berat dan rumit. Bahkan ada banyak bagian yang membuat geli dan tertawa karena situasi yang dihadirkan konyol dan tidak masuk akal. Salah satu contohnya adalah kisah “Si Lucky dan Si Kacau” partner in crime yang takdirnya dihubungkan oleh bulu ketiak mereka. Dari sepuluh cerpen yang ada, kisah favoritku adalah “Guru Bebek, Han Areum”. Bab tersebut seperti kejutan karena pembaca cenderung akan berpikir bahwa setiap bab pasti bercerita tentang aksi heroik Eunyoung menumpas kejahatan. Tetapi setelah dibaca sampai selesai, bab tersebut adalah rehat yang betul-betul hanya bercerita tentang bebek.
***
Meskipun berisi sepuluh cerita yang berbeda tetapi tetap terkait, aku pikir pada akhirnya Eunyoung dan Inpyo akan bertarung melawan musuh terbesar mereka. Dalam artian, musuh sebenarnya yang sedari mula menjadi awal tujuan cerita. Tetapi ending yang didapatkan hanyalah penegasan bahwa Eunyong dan Inpyo memang belahan jiwa yang ditakdirkan bersatu. Karena di akhir, keduanya melawan ‘monster’ yang hadir karena tokoh baru pula. Mengesampingkan ekspektasi jalan cerita yang ada di kepalaku, kumpulan cerpen seputar pengalaman unik Perawat Sekolah Ahn Eunyoung ini benar-benar menghiburku. Selain itu, terdapat beberapa kutipan dalam buku yang menyentuh hati. Lewat petualangan Ahn Eunyoung dan pertemuannya dengan beragam manusia dan kasus, terdapat perspektif-perspektif baru dalam kehidupan. Seperti saat Ahn Eunyoung bertarung dan merasa bahwa dirinya tidak berarti dan Hong Inpyo menghibur,
“Tidak apa-apa, karena kebaikan hati juga tidak bisa membuat tenang setiap saat”
Hal ini mengingatkan sekeras apapun kita berusaha, kita hanya mampu melakukan apa yang kita bisa, bukan meramalkan hasilnya. Maka cukup dengan tahu bahwa kita melakukan yang terbaik saja sebenarnya sudah cukup. Eunyoung dan Inpyo membuat pertarungan sengit menjadi asyik. Sisi lain yang baru kuketahui setelah selesai membaca buku ini adalah, bahwa pengarang sepertinya benar-benar menulis untuk menghibur. Ketulusan itu tertulis di bagian “Tentang Penulis” yang menyatakan bahwa dirinya melibatkan nama-nama, kejadian, dan orang-orang terdekatnya sebagai inspirasi dari cerita-ceritanya. Berkaca pada hal tersebut, membaca School Nurse Ahn Eunyoung karya Chun Serang membuat hati hangat. Karena ia menulis dari dan untuk orang-orang yang ia sayang.
***
Setelah tiga tahun, akhirnya aku membaca ulang buku ini lagi. Sama seperti Chun Serang yang dapat menulis kisah-kisah seperti ini terus menerus, aku pun merasa dapat membaca kisah-kisah Ahn Eunyoung lebih banyak lagi. Ia tidak hanya menumpas energi buruk jelly ero-ero, tapi juga menghadirkan energi baik di hati pembaca.






0 comments
Ayo menyapaku!