![]() |
| menikmati sunrise |
![]() |
| sisi langit sebelah barat, belum ada gurat matahari |
Hari
ini, aku terjaga pukul lima sampai enam pagi. Maksudku, pada pukul segitu aku
benar-benar terjaga tanpa paksaan; sudah sarapan, sudah mandi, lalu aku pergi
ke balkon lantai dua, menikmati udara dan suara-suara yang hanya bisa dinikmati
waktu pagi seperti ini.
Sebenarnya
aku tidak tahu juga apa yang menggangguku sampai aku tidak bisa tidur. Ceritanya
kemarin, sehabis aku makan malam, aku merasa lelah dan sedikit pusing. Jadilah aku
tidur selepas adzan isya, pukul sembilan lebih lima belas menit, aku sontak terbangun
karena mimpi buruk yang datang kepadaku. Selepas itu, aku tidak merasa
mengantuk sampai pagi. Sudah kucoba untuk tidur, sudah pindah kamar, sudah
dengan lampu menyala, tetap tidak bisa. Ada yang mengganggu di kepala, tapi aku
tidak tahu itu apa.
Pada
pukul setengah tujuh pagi, aku memutuskan untuk menulis saja di blog. Meski sebenarnya
tidak ada yang benar-benar ingin kutuliskan—atau memang sudah lama entah aku
mencoba menulis, tapi kata-kata tidak ada yang keluar.
Semalam
aku akhirnya selesai menyalin catatan puisi pada pertemuan-pertemuan yang lalu.
Sebenarnya bukan karena aku rajin, tapi lebih kepada karena itu caraku
mengalihkan perhatian dari kesibukan yang menekanku, lebih karena itu adalah
pelarian dari tugas-tugas dan kerjaan yang sesungguhnya. Kemarin sewaktu
semester satu, pelarianku adalah mengerjakan tugas tafsir untuk mata kuliah
Agama Islam Kontekstual. Aku selalu mengerjakan tugas itu saat di otakku buntu
tidak bisa mengerjakan tugas lainnya, waktu itu, paper. Jadi, ini semacam itu.
Setelah
itu yang kulakukan adalah menonton drama korea, tapi tidak akan kuceritakan
pada kesempatan ini, karena aku belum selesai menonton, jadi akan aku tuntaskan
dulu sampai dramanya habis. Menonton satu episode drama itu membuatku lapar,
tapi tidak ada makanan. Saat menonton drama tersebut, pikiran dan energi
terkuras, tapi tetap saja, aku tidak bisa tidur, mataku sangat segar, tidak
merasa ngantuk sama sekali.
Akhirnya,
ada temanku yang terjaga dan ia mengirimkan pesan kepadaku, akhirnya kami
mengobrol sedikit, lalu aku pamit tidur, tapi tetap tidak bisa tidur. Katanya,
Ia juga terjaga karena kopi, tapi saat kubalas pesannya, nampak Ia sudah
berhasil tidur. Jadi aku sendirian.
Ibuku
sudah melakukan pekerjaannya tiap pagi, memasak di dapur, aku memutuskan untuk
minta sedikit dari makanan yang akan beliau dagangkan itu. Sampai pada pukul
setengah lima pagi, aku sarapan dengan nasi hangat dengan lauk terong balado,
kesukaanku akhir-akhir ini.
Setelah
perutku akhirnya terisi dan energiku terpenuhi, aku membuka laptop dan
mengerjakan sebuah pekerjaan, tapi bukan tugas kuliah. Mencari uang, tapi bukan
dengan menulis. Aku sudah jarang menulis, jarang sekali, seperti sudah tidak
ada nyawa-nyawa dalam tulisanku, seperti sudah tidak bisa kembali aku ke dunia
itu. Mungkin memang butuh waktu.
Aku
mandi pada pukul lima pagi saat Ibuku pergi keluar untuk membeli ayam mentah. Lalu
aku naik setelah Ibu menyuruhku memasukkan cucian ke mesin cuci di lantai dua,
yang kulanjutkan dengan duduk-duduk di balkon dan menikmati udara pagi. Di akun
tumblr-ku yang lama, aku sudah pernah
bilang bahwa langit pada fajar atau sebelum pukul lima pagi adalah yang
terbaik, dan aku tidak rela bagi-bagi. Tapi nyatanya, aku juga ingin kalian
tahu betapa indahnya langit tersebut.
Saat
mandi, rasanya tidak enak sekali. Saat air mengguyur kepalaku, rasanya seperti
kembali ke tahun 2006 saat aku menghabiskan hari-hariku di Semarang, kota
kelahiran Bapak. Aku ingat ada dua kamar mandi, sore-sore Ibu memandikanku dan
airnya dingin. Aku selalu teringat momen itu saat sedang mandi pagi atau mandi
di sore hari selepas bangun dari tidur siang. Kalian tahu rasanya tidak nyaman. Seperti kau terbawa ke suatu masa
yang berbeda, ada perasaan yang datang dan tidak enak, tapi kau tidak bisa
menjelaskan itu apa.
Perasaan
itu juga muncul dan mengingatkanku pada pagi hari saat di rumah kakek, aku dan
saudara-saudaraku mengantri mandi sebelum pergi ke sholat hari raya. Rasanya juga
seperti saat dipaksa mandi pagi karena pada hari tersebut akan melakukan
perjalanan jauh, entah berkumpul atau berpisah. Mandi pagi atau sore hari saat
airnya terasa dingin dan badan belum banyak bergerak, selalu mengingatkanku
pada hal-hal tersebut. Tidak indah, rasanya seperti ada kesedihan yang
dipaksakan. Kesedihan dari memori yang tidak ada sedih-sedihnya. Atau ini hanya
terjadi padaku saja? Atau aku yang melebih-lebihkan perasaan saat momen mandi
ini?
Tapi
akhirnya aku berhasil mandi, aku berhasil pakai baju, aku berhasil mengoleskan lotion ke seluruh tubuhku, aku berhasil
memakai skincare untuk wajahku, rencananya
juga aku ingin pakai parfum, tapi sampai kutuliskan ini, aku belum memakai
parfum. Aku gagal menyisir rambutku—meskipun sebenarnya tidak ada rencana untuk
menyisir juga.
![]() |
| lalu ada suara burung. ada angin semilir dingin. mungkin akan bagus kalau rumahku menghadap ke arah sebaliknya, nanti aku bisa lihat bentangan sawah. |
Aku menjadi penanggung jawab kelas untuk salah satu mata kuliah, aku dikirimi pesan oleh beliau pagi-pagi, mungkin itu mengapa aku tidak bisa tertidur juga pagi ini, karena alam dan tubuhku tahu bahwa akan ada yang mencariku pagi-pagi, dan itu harus kuberi respons.
Ohiya,
aku juga bermain game saat terjaga
semalaman ini. Tapi tumben, aku tidak menonton youtube. Aku tidak bersedih, aku tidak memikirkan apa yang
membuatku sedih. Sepertinya tubuh dan kepalaku tahu waktu, mereka tidak mau
menyusahkanku saat aku sedang banyak pekerjaan. Tidak ada celah bagi kesedihan
untuk masuk ke dalam diriku.
Saat
aku sampai di paragraf ini, jam di laptopku menunjukkan pukul 06,55.
Sebenarnya
tulisan ini hanya membagikan kegiatanku selama semalaman aku terjaga karena
mulanya aku terbangun oleh mimpi buruk dari tidur dua jamku. Tidak ada yang
menarik. Tidak ada yang diromantisasi. Tidak ada apa-apa selain aku mencoba
untuk bercerita kepada siapa saja, tapi tidak menyajikan keindahan kepada
mereka. Mungkin besok, aka nada saatnya aku bisa menulis dengan menyentuh hati
kembali. Mungkin besok, saat hatiku sudah sembuh atau menemukan sesuatu yang ia
akhirnya memiliki rasa was-was untuk tersakiti lagi. Aku tertawa di bagian ini
karena mencoba puitis HAHAH. Tapi aku hanya bercanda. Kata-katanya juga
menggelikan.
Selamat
pagi. Selamat menikmati hari, ya!
![]() |
| bentuk awannya kayak duri ikan |




0 comments
Ayo menyapaku!